Cara Menghitung Break Even Point (BEP) Coffee Shop

Ingin mulai menjalankan bisnis  Coffee Shop  ? Mungkin banyak hal yang perlu Anda pikirkan dan persiapkan sebelum Anda mulai membuka  Coffee Shop  atau kedai kopi. Salah satu hal terpenting yang harus Anda ketahui adalah memproyeksikan berapa banyak penjualan dan biaya yang bisa Anda dapatkan untuk  Break-Even Point  (BEP).

Mengalami kerugian saat membuka usaha adalah hal yang wajar. Namun ketika bisnisnya sudah mencapai BEP, berarti warung kopi Anda   tidak rugi. BEP adalah titik di mana penjualan bisnis Anda berhasil menutupi semua biaya dan modal awal yang Anda investasikan.

Dengan mengetahui angka BEP, Anda akan mendapatkan gambaran  anggaran bisnis kedai kopi Anda  . Seperti ukuran tempat yang dibutuhkan, jumlah mesin kopi yang dibutuhkan dan jumlah staf yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kedai kopi. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung dan mendapatkan nilai BEP untuk bisnis kedai kopi Anda.

Cari Tahu Proyeksi Proyeksi Bersih

Memproyeksikan atau memprediksi total pendapatan Anda adalah salah satu komponen dalam mengetahui nilai BEP. Anda dapat memproyeksikan total pendapatan Anda setiap hari, mingguan, bulanan atau bahkan tahunan. Umumnya, ukuran pendapatan dibutuhkan secara bulanan. Perhitungan BEP juga perlu direncanakan sejak awal untuk membangun sebuah usaha. Ini adalah salah satu poin penting yang terjadi di perusahaan.

Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semi-Variabel

Berapa biaya untuk menjaga kedai kopi Anda tetap beroperasi? Berapa biaya untuk membuat satu cangkir kopi? Biaya ini sangat penting untuk diketahui. Tidak hanya sebagai komponen perhitungan BEP, tetapi juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis Anda. Anda juga dapat membuat anggaran secara efektif dengan mengetahui biaya apa saja yang akan terjadi selama kedai kopi Anda beroperasi.

·         Biaya tetap (Fixed  Cost  )

Biaya yang harus Anda keluarkan baik toko Anda melakukan atau tidak melakukan kegiatan penjualan. Contoh biaya tetap adalah listrik, internet, sewa gedung dan biaya lain yang sejenis. Beberapa pegawai yang nilai gajinya dapat diprediksi tetap sesuai dengan perjanjian kerja juga masuk dalam   perhitungan biaya tetap . Staf lain seperti kasir, manajer, juru masak, termasuk  cleaning service  , juga dihitung sebagai  biaya tetap  . Tetapi untuk staf yang dipekerjakan karena kebutuhan bisnis yang meningkat, secara teknis itu tidak dihitung sebagai  biaya tetap.

·         Biaya Variabel  (  Variable Cost  )

Biaya yang berhubungan langsung dengan penjualan. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) merupakan salah satu contoh biaya variabel yang paling krusial dan signifikan dalam menentukan nilai BEP sebuah kedai kopi. Berbicara tentang HPP, ini berarti termasuk menghitung persediaan awal, pembelian bahan baku hingga persediaan akhir kedai kopi Anda. Biaya variabel  adalah biaya yang dapat dikendalikan. Harga rempah-rempah dan bahan mahal masih bisa dibeli, porsi penyajian bisa diubah dan beberapa pekerja bisa dikurangi jam kerja dengan beberapa pertimbangan. Untuk perhitungan dasar, pada umumnya  biaya variabel  hanya dihitung di sekitar makanan.

· Biaya Semi Variabel (  Semi Variable Cost  )

Upah pekerja terkadang termasuk dalam  kelompok biaya semivariabel  karena ada yang tetap dan ada yang tidak. Dalam kebanyakan kasus, gaji pekerja dapat dikontrol dengan menentukan berapa banyak karyawan dalam satu  shift,  serta berapa jam karyawan harus bekerja dalam satu  shift.

Setelah mengetahui proyeksi pendapatan dan total biaya tetap + variabel, Anda hanya perlu mengetahui nilai setoran modal awal Anda. Setoran modal awal bisa berasal dari uang pribadi, utang atau investasi dari investor. Anda menggunakan setoran modal ini untuk membeli aset dan membiayai semua biaya kedai kopi Anda.

Menghitung Nilai BEP  Warung Kopi

Dengan mengetahui semua komponen yang disebutkan sebelumnya, Anda siap menghitung nilai BEP bisnis Anda. Rumusan nilai BEP adalah:

BEP = Setoran Modal Awal / Total Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak = Total Pendapatan Bersih – Total Biaya

Misalnya, kedai kopi Jawari memprediksi kedai kopinya akan mencetak pendapatan rata-rata Rp1.200.000 per hari. Jika dihitung, selama satu bulan warung kopi Jawari mungkin bisa mencetak angka pendapatan Rp1.200.000 x 12 = Rp14.400.000.

Setelah dihitung maka total Biaya Tetap Warung Kopi Jawari selama satu bulan adalah Rp 5.000.000 dan Biaya Variabel sebesar Rp 3.500.000 sehingga Total Biayanya adalah Rp 5.000.000 + Rp 3.500.000 = Rp 8.500.000. Sedangkan Setoran Modal Awal Kedai Kopi Jawari sebesar Rp150.000.000

Jika termasuk dalam rumusan, maka nilai BEP Warung Kopi Jawari secara bulanan adalah:

BEP = Rp150.000.000 / (Rp14.400.000 – Rp8.500.000)

BEP = 25,4 bulan

Padahal, kedai kopi Jawari baru bisa mencapai titik BEP setelah sekitar 25 bulan. Ini diikuti dengan asumsi nilai rata-rata pendapatan dan biaya yang disebutkan di atas. Namun dalam praktiknya, jelas bahwa pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut akan berubah. Pastikan proyeksi nilai pendapatan dan biaya yang Anda gunakan menjadi patokan minimal agar jika kedai kopi Anda bisa mencetak laba bersih lebih banyak dan bisa menahan biaya yang dikeluarkan, Anda bisa lebih cepat mencapai titik BEP.

Kesimpulan

Dengan mengenali nilai BEP, setidaknya Anda memiliki patokan untuk mulai menganggarkan dan menyusun  rencana bisnis  kedai kopi  Anda. Titik impas  setidaknya akan membantu Anda lebih selektif dalam memilih bisnis yang ingin Anda mulai. Tentunya juga membantu perencanaan yang matang karena jika suatu perusahaan telah mencapai BEP, maka sangat mudah untuk mengembangkan usaha atau berinvestasi lebih banyak lagi.