Faktor Pendorong & Cara Mendeteksi Penipuan atau Kecurangan

Penipuan adalah istilah bahasa Inggris yang berarti curang. Dalam dunia akuntansi, kecurangan merupakan salah satu jenis kesalahan yang sering ditemukan. Selain kecurangan, kesalahan atau eror juga merupakan kesalahan lain dalam akuntansi. Kedua istilah tersebut, fraud dan error merupakan dua jenis kesalahan yang sering terjadi dalam proses akuntansi, walaupun dinilai sama, keduanya memiliki sedikit perbedaan, yaitu dilihat dari ada tidaknya unsur kesengajaan. Dimana, kesalahan terjadi karena tidak ada kesengajaan, dan kecurangan terjadi karena ada unsur kesengajaan. Faktanya, kecurangan akan lebih sulit dideteksi daripada kesalahan, hal ini karena manajemen atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu sendiri. Pada artikel kali ini, Jurnal akan membahas lebih lanjut tentang fraud dalam dunia akuntansi dan bisnis.

Apa itu Penipuan?

Menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia, kecurangan atau fraud adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh satu atau lebih orang dalam manajemen atau penanggung jawab tata kelola, pegawai, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar atau melanggar hukum. .

Pada dasarnya fraud adalah serangkaian penyimpangan (  iregularities  ) dan  perbuatan melawan hukum  (  illegal act  ) yang dilakukan oleh pihak luar atau dalam perusahaan, untuk mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain.

Baca Juga: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fraud

3 Faktor yang Mendorong Penipuan

Setidaknya ada tiga hal yang mendorong terjadinya fraud di perusahaan, apa saja tiga faktor tersebut? Di bawah ini adalah faktor-faktor yang sering menjadi pendorong atau pemicu terjadinya fraud.

1. Tekanan

Dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan fraud yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.

2. Ada peluang

Ketika ada peluang, ada peluang yang dibuat oleh para pelaku fraud. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya pengendalian internal atau penyalahgunaan wewenang di dalam perusahaan.

3. Rasionalisasi

Faktor ini terjadi ketika seseorang merasionalisasi atau mencari pembenaran untuk melakukan kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan identitasnya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas perbuatannya.

Kelompok Penipuan di Perusahaan

Organisasi profesi yang bergerak di bidang pemeriksaan fraud, The Association of Certified Fraud Examiners, membagi fraud menjadi tiga kelompok berdasarkan tindakannya, yaitu:

  1. Pengalihan aset:  Grup ini melakukan kecurangan atas penyalahgunaan aset perusahaan. Golongan ini mudah dideteksi karena dapat diukur/dihitung dengan mudah
  2. Pernyataan palsu:  Kecurangan ini sering dilakukan oleh manajemen untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam laporan keuangan perusahaan.
  3. Korupsi:  Tidak hanya sering terjadi di sebuah perusahaan, hal ini juga sering ditemukan di beberapa negara berkembang dan kurangnya tata kelola yang baik. Kelompok penipuan ini sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang bekerja sama dalam menikmati keuntungan. Ini termasuk konflik kepentingan, penyuapan, pemerasan ekonomi dan penerimaan ilegal.

 

Gejala Selingkuh

Untuk mendeteksi fraud di perusahaan, ada beberapa gejala yang bisa Anda perhatikan saat fraud terjadi. Di bawah ini adalah beberapa gejala yang biasanya terjadi ketika selingkuh sedang terjadi.

sebuah. Gejala kecurangan yang terjadi dalam manajemen

  1. Ketidakcocokan di antara orang-orang yang berada di manajemen atas;
  2. motivasi dan semangat kerja karyawan rendah;
  3. kurangnya staf di departemen akuntansi;
  4. penjualan atau laba menurun, dan sebaliknya utang piutang meningkat; dan
  5. kelebihan persediaan yang signifikan

B. Gejala kecurangan yang terjadi pada karyawan

  1. Ada faktur ganda;
  2. perubahan kualitas barang;
  3. pencatatan yang salah atau tidak akurat dalam buku besar; dan
  4. pengeluaran tanpa dokumen pendukung

Lalu, bagaimana cara mendeteksi penipuan?

Salah satu kecurangan yang sering terjadi di perusahaan adalah kecurangan atas laporan keuangan. Untuk melihat cheat di dalamnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dengan mudah, bagaimana caranya?

#1 Periksa peringkat manajerial

Umumnya, beberapa kasus penipuan atau penggelapan laporan keuangan seringkali melibatkan pihak-pihak di level manajerial atau pengambil keputusan. Oleh karena itu, manajemen harus diselidiki dengan baik untuk mengetahui tujuan mereka melakukan kecurangan.

#2 Ada hubungan dengan pihak luar

Salah satu cara yang sering digunakan dalam kecurangan adalah dengan memberikan bantuan kepada perusahaan, baik nyata maupun fiktif. Jadi, untuk menghindari penipuan, Anda bisa mendeteksi dengan baik hubungan antara perusahaan dengan lembaga keuangan, perusahaan dengan individu, auditor eksternal, instansi pemerintah, atau investor.

# 3 Sifat organisasi

Kecurangan seringkali tidak terdeteksi karena struktur organisasi yang digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi yang terlalu kompleks atau tidak adanya audit internal di suatu departemen. Untuk itu, dalam mendeteksi penipuan Anda harus memahami dengan benar seluk beluk perusahaan, termasuk pemilik perusahaan tersebut.

# 4 Periksa karakteristik operasional laporan

Untuk mendeteksi penipuan, Anda bisa mengecek sejumlah laporan keuangan, mulai dari akun pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran, hingga ekuitas. Biasanya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat perubahan laporan keuangan.

# 5 Internal Auditor

Ini adalah kegiatan konsultasi independen dan obyektif untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi perusahaan. Auditor internal sering juga disebut sebagai penilaian yang dilakukan oleh personel dalam organisasi yang memiliki kompetensi dalam memeriksa catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal di perusahaan. Tujuan auditor internal adalah membantu manajemen dalam pertanggungjawaban dengan memberikan analisis, saran, dan evaluasi terhadap kegiatan yang diaudit.

#6 Auditor eksternal

Berbeda dengan auditor internal yang dilakukan oleh personel di dalam perusahaan, auditor eksternal dilakukan untuk meminta bantuan pihak luar dalam mendeteksi kecurangan di dalam perusahaan, serta untuk menganalisis apakah auditor internal mengalami kesulitan.

Itulah beberapa hal terkait fraud, mulai dari golongan, gejala, faktor, hingga cara mendeteksinya dengan mudah. Nah, bagi Anda yang ingin mengurangi risiko penipuan dalam laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi. Dimana dengan adanya laporan keuangan akuntansi, pihak yang tidak berwenang tidak dapat mengubah dan memanipulasi data dalam laporan keuangan. Selain itu, data yang disajikan oleh software akuntansi biasanya merupakan data yang lebih akurat. Jurnal adalah salah satu software akuntansi yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dan membantu Anda mengurangi risiko penipuan.