Pengertian, Fungsi dan Jenis Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan perusahaan sangat penting bagi seorang calon investor untuk menentukan seberapa besar investasi yang dapat diberikan. Hasil analisis juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan usaha. Sebenarnya apa sih analisis rasio keuangan dan bagaimana fungsinya? Untuk lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini.

Apa itu Analisis Rasio Keuangan?

Menurut Harvarindo (2010), rasio merupakan satu angka dibandingkan dengan angka lainnya sebagai suatu hubungan. Jonathan Golin (2001) berpendapat bahwa rasio adalah angka yang digambarkan dalam suatu pola dibandingkan dengan pola lain dan dinyatakan sebagai persentase.

Sedangkan keuangan adalah sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi seperti pengelolaan keuangan dan laporan keuangan. Jadi rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya (James Carter Van Horne dikutip dari Kasmir (2008)).

Setelah mengetahui pengertian rasio keuangan, maka analisis adalah suatu usaha untuk mengamati secara rinci suatu hal atau objek dengan menguraikan komponen-komponen penyusunnya atau menyusun komponen-komponen tersebut untuk dipelajari lebih lanjut. Analisis juga bisa disebut proses untuk memecah sesuatu menjadi bagian-bagian yang lebih dalam dan menyatu satu sama lain.

Jadi, analisis rasio keuangan adalah proses mengamati indeks-indeks yang berkaitan dengan akuntansi pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan tujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.

Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yaitu investor dan manajemen. Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah suatu perusahaan merupakan investasi yang baik atau tidak. Dengan membandingkan rasio keuangan antar perusahaan dan antar industri, investor dapat menentukan investasi mana yang terbaik.

Sedangkan manajemen menggunakan rasio keuangan untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan mengevaluasi dimana perusahaan dapat meningkatkan. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor mereka.

Fungsi Analisis Rasio Keuangan

Fungsi umum dari analisis rasio keuangan bermanfaat bagi manajemen dan investor seperti yang disebutkan di atas. Tentu fungsinya tidak sesederhana itu. Penjelasan berikut.

  • Berguna bagi seseorang/perusahaan yang ingin berinvestasi saham.
  • Berikan kredit kepada perusahaan.
  • Tentukan tingkat kesehatan  perusahaan  pemasok .
  • Menentukan tingkat kesehatan  pelanggan perusahaan/pelanggan.
  • Menentukan tingkat kesehatan perusahaan dari segi karyawan.
  • Menentukan besarnya pajak yang dibebankan oleh perusahaan kepada pemerintah atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar dari suatu industri.
  • Menentukan tingkat perkembangan perusahaan untuk kepentingan evaluasi.
  • Menentukan tingkat kekuatan finansial pesaing/pesaing  (positioning).
  • Menentukan tingkat kerusakan yang dihadapi perusahaan.

Jenis Rasio Keuangan

Untuk lebih memahami fungsi analisis rasio keuangan perusahaan, Anda akan diperkenalkan dengan jenis rasio keuangan lainnya. Budi Raharjo dalam buku Finance and Accounting (2007) mengelompokkan rasio keuangan perusahaan menjadi lima, yaitu:

1. Rasio Likuiditas atau  Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Dalam rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio berikut:

  • Atau Current Ratio  Current Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang akan segera jatuh tempo dengan alat likuid yang tersedia. Semakin besar rasio aset lancar terhadap hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Jika rasio lancar 1:1 atau 100% berarti aset lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat jika rasionya diatas 1 atau diatas 100%. Artinya, aset lancar harus jauh di atas jumlah utang lancar (Harahap, 2002).
  • Rasio Cepat atau  Quick Ratio / Acid Test Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancar atau hutang dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Meski rasionya tidak mencapai 100%, namun mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat (Harahap, 2002).
  • Cash Ratio membandingkan kas dan aktiva lancar yang dapat segera menjadi kas dengan hutang yang baik. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor-kantor dan bank dalam bentuk giro. Sedangkan aset setara kas (  near cash  ) adalah aset lancar yang dapat dengan mudah dan cepat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara yang menjadi tempat kedudukan perusahaan yang bersangkutan. Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aset lancar. Semakin besar rasio semakin baik. Seperti halnya  Quick Ratio  , tidak harus mencapai 100% (Harahap, 2002: 302).

2.  Rasio Aktivitas

Rasio ini melihat beberapa aset dan kemudian menentukan tingkat aktivitas aset tersebut pada tingkat aktivitas tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan peningkatan kelebihan dana yang tertanam pada aset tersebut. Kelebihan dana tersebut akan lebih baik jika diinvestasikan pada aset lain yang lebih produktif.

  • Perputaran piutang,  adalah cara untuk mengukur berapa kali, rata-rata piutang yang terkumpul dalam satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam penagihan piutang dan kebijakan kredit. Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran maka semakin efektif pengelolaan piutangnya (Sutrisno, 2001).
  • Perputaran Persediaan, menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki perusahaan. Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan persediaan. Semakin tinggi tingkat rotasi, semakin efektif pengelolaan persediaannya (Sutrisno, 2001).
  • Perputaran Aktiva Tetap , merupakan cara untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap perusahaan. Rasio ini menunjukkan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif proporsi aktiva tetap.
  • Total Asset Turnover, rasio yang menghitung efektivitas penggunaan total aset. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran, dan investasi atau belanja modalnya (Hanafi dan Halim, 2000).

3. Rasio Solvabilitas atau  Rasio Solvabilitas

Rasio aktivitas menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aset atau kekayaan perusahaan kepada Anda. Rasio yang digunakan adalah:

  • Debt to Asset Ratio atau  Total Debt to Asset Ratio  adalah ukuran seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan mempengaruhi pengelolaan aset. Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aset. Semakin kecil rasionya semakin aman (  solvable  ). Porsi debt to assets harus lebih kecil (Harahap, 2002).
  • Debt-to-Equity Ratio atau  Total Debt to Equity Ratio  menunjukkan hubungan antara jumlah hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan yang berguna untuk mengetahui jumlah dana yang diberikan oleh kreditur dan pemilik perusahaan. Bagi perusahaan, jumlah utang tidak boleh melebihi modal sendiri sehingga beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil porsi debt to capital, semakin aman.

4.  Rasio Profitabilitas dan Profitabilitas

Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atau keuntungan (profit) dibandingkan dengan penjualan atau aset. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio berikut:

  • Margin Laba Kotor atau Margin  Laba Kotor   merupakan persentase dari setiap hasil yang mengukur penjualan setelah perusahaan membayar sisa harga pokok penjualan.
  • Margin Pendapatan Operasi atau  Operating Profit Margin adalah ukuran persentase setiap penjualan dari sisa hasil penjualan setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran lain kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.
  • Net Profit Margin atau  Margin Laba Bersih  adalah ukuran persentase dari setiap sisa penjualan setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
  • Return On Investment (ROI)   adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT (Sutrisno, 2001).
  • Economic Rentability atau  Return On Assets adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian (EBIT) dari aset yang digunakan. Semakin besar rasio semakin baik (Sutrisno, 2001)

5.  Rasio Investasi

Rasio investasi adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memberikan pengembalian atau imbalan kepada penyandang dana, khususnya investor yang berada di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Rasio tersebut memiliki nilai manfaat bagi investor sesuai dengan fungsi laporan keuangan bagi investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.

Baca juga:   Contribution Margin Sebagai Alat Analisis Keuangan

Untuk dapat melakukan analisis rasio, Anda harus memiliki laporan keuangan yang jelas yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang Anda dapat dengan mudah. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi yang dapat mempermudah proses perhitungan. Salah satu software akuntansi yang bisa Anda gunakan adalah Jurnal.

Jurnal dapat membantu Anda memiliki berbagai laporan keuangan dengan hasil yang akurat dan cepat. Selain itu, Jurnal juga menyediakan laporan dalam bentuk grafik yang memudahkan Anda untuk menganalisis keuangan bisnis dalam waktu singkat. Dapatkan semua informasi berharga tentang Jurnal di sini, dan mulailah membuat analisis rasio keuangan perusahaan Anda sekarang.