setelah kemarin kita membahas rumus menghitung harga pokok produksi, kali ini kita akan membahas pengertian indeks harga dan jenisnya, fungsi dan cara menghitung indeks harga. Berikut penjelasannya…
Pengertian indeks harga dan jenisnya, fungsi dan cara menghitung indeks harga
Daftar Isi :
- Definisi Indeks Harga
- Jenis Indeks Harga
- Indeks Harga Konsumen (IHK)
- Indeks Harga Produsen (IHP)
- Indeks Harga yang Harus Dibayar dan Diterima Petani
- Indeks Harga Implisit (GNP Deflator)
- Tujuan Perhitungan Indeks Harga
- Fungsi Perhitungan Indeks Harga
- Cara Menghitung Kenaikan Indeks Harga
- Metode Skor Indeks Tidak Tertimbang
- Nomor Indeks Harga (P = Harga)
- Nilai Indeks Nomor (V = Nilai)
- Metode Nomor Indeks Kuantitas (Q = Kuantitas)
- Angka Indeks Tertimbang
- Metode Agresif Sederhana
- Metode Paasche
- Metode Laspeyres
- Metode Drobisch dan Bowley
- Metode Irving Fisher
- Metode Marshal Edgewart
- Bagikan ini:
- Metode Skor Indeks Tidak Tertimbang
Definisi Indeks Harga
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata suatu barang pada tahun perhitungan dengan harga rata-rata untuk tahun dasar.
Pengertian indeks harga adalah ukuran yang menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.
Dalam indeks harga ini, tahun dasar yang biasa digunakan adalah tahun yang dijadikan patokan dalam menghitung indeks harga.
Sedangkan tahun dasar yang dipilih haruslah tahun yang kondisi perekonomiannya stabil dan baik serta tidak terlalu panjang dengan tahun yang akan dihitung kemudian.
Jenis Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen adalah indeks yang menjelaskan perubahan harga barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.
Indeks harga konsumen berisi data harga barang atau jasa yang dikumpulkan dari berbagai daerah/kota.
Data ini menggambarkan perilaku keluarga konsumen dalam hal membelanjakan pendapatannya.
Data ini diambil dari empat kelompok yaitu perumahan, pangan, sandang dan berbagai barang atau jasa lainnya.
Indeks harga konsumen dapat digunakan untuk mengukur tingkat suatu negara. Selain itu juga dapat menjadi dasar penentuan penyesuaian gaji, upah, pembayaran pensiun, dan jenis kontrak lainnya.
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks harga produsen atau disebut juga dengan indeks harga grosir. Indeks Harga Produsen adalah perbandingan harga barang dan/atau jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu. Ini termasuk bahan baku dan bahan setengah jadi.
Jenis barang yang dibandingkan dengan indeks harga produsen dikelompokkan menjadi beberapa sektor dan masing-masing sektor untuk subsektor.
3. Indeks Harga yang Harus Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar petani merupakan indeks harga yang menggambarkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani.
baik kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun proses produksi pertanian seperti pupuk, benih, dan obat-obatan.
Indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, politik perdagangan, harga pangan, perumahan, sandang, berbagai jenis barang dan juga nilai uang.
4.Indeks Harga Implisit (GNP Deflator)
Indeks harga implisit (Deflator Produk Nasional Bruto) berfungsi untuk menentukan laju inflasi dari waktu ke waktu dengan membandingkan Produk Nasional Bruto nominal pada tahun tertentu dengan Produk Nasional Bruto riil.
Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Tujuan penghitungan indeks harga adalah untuk mengetahui besarnya perubahan variabel ekonomi sebagai ukuran kondisi perekonomian suatu negara yang dinyatakan dalam persentase.
Indeks harga memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan ekonomi pemerintah dalam menghadapi inflasi.
Fungsi Perhitungan Indeks Harga
- Indeks harga sebagai dasar pengambilan kebijakan ekonomi
- Indeks harga sebagai dasar penentuan kebijakan harga
- Indeks harga sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi
- Indeks harga sebagai alat untuk menyelidiki faktor pendorong
- Indeks harga dapat digunakan oleh para pedagang dalam menentukan harga jual suatu produk.
Baca Juga: Perhitungan Biaya
Cara Menghitung Kenaikan Indeks Harga
1. Metode Skor Indeks Tidak Tertimbang
Angka indeks harga tidak tertimbang termasuk indeks nilai, harga dan kuantitas.
· Nomor Indeks Harga (P = Harga)
Informasi:
Pn = harga yang dihitung untuk nomor indeks
IA = indeks harga tidak tertimbang
Po = harga pada tahun dasar
· Nilai Indeks Nomor (V = Nilai)
Informasi:
Vn = nilai nomor indeks
IA = nilai yang dihitung untuk nomor indeks
Vo = nilai dalam tahun dasar
· Metode Nomor Indeks Kuantitas (Q = Kuantitas)
Informasi:
Qn = kuantitas yang akan dihitung nomor indeksnya
IA = indeks besaran yang tidak akan ditimbang
Q0 = kuantitas pada tahun dasar
2. Angka Indeks Tertimbang
Metode perhitungan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode:
· Metode Agresif Sederhana
Kertas:
Po = harga pada tahun dasar
Pn = nilai yang nomor indeksnya dihitung
IA = indeks harga tertimbang
W = faktor pembobotan
· Metode Paasche
Arti dari metode ini adalah untuk indeks yang dibobot dengan faktor pembobotan, jumlah tahu (tahun dihitung indeks) / Qn.
Informasi:
IP = nomor indeks paasche
Pn = harga tahun yang indeksnya dihitung
Qn = jumlah tahun yang nomor indeksnya dihitung
Po = harga pada tahun dasar
· Metode Laspeyres
Dalam metode ini, angka indeks dibobot dengan menggunakan faktor pembobotan untuk besaran tahun dasar/Qo.
Informasi:
Pn = harga pada tahun yang nomor indeksnya dihitung
Po = harga pada tahun dasar
IL = nomor indeks laspeyres
Qo = jumlah pada tahun dasar
· Metode Drobisch dan Bowley
Informasi:
IL = nomor indeks Laspeyres
IP = nomor indeks Pasche
D = nomor indeks drobich
· Metode Irving Fisher
Metode ini adalah metode yang ideal. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Metode ini menghitung indeks paasche dan laspeyres, sehingga indeks fisher dapat dihitung sebagai berikut.
Ada peningkatan 103,00% pada tahun 2004
· Metode Marshal Edgewart
Cara ini merupakan angka indeks tertimbang yang dihitung atas dasar besaran tahun dan besaran pokok yang paling besar, kemudian dipindahkan ke harga tahun dasar/tahun.