Pengertian pembiayaan bermasalah beserta jenis dan penyebabnya.
Pengertian Pembiayaan Bermasalah – Kali ini kita akan membahas pengertian pembiayaan bermasalah beserta jenis dan penyebabnya. Berikut penjelasannya…
Daftar Isi :
- Definisi Pembiayaan Bermasalah
- Penyebab Pembiayaan Bermasalah
- Karena Kesalahan Bank
- Karena Kesalahan Pelanggan
- Faktor eksternal
- Jenis Pembiayaan Bermasalah
- Pembiayaan Memiliki Prospek
- Pembiayaan Tidak Memiliki Prospek
- Bagikan ini:
Definisi Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah atau yang sering kita kenal dengan Non Performing Loans (NPLs) merupakan gambaran suatu keadaan, dimana perjanjian pengembalian pinjaman beresiko gagal, bahkan cenderung menimbulkan/mengalami potensi kerugian (potential losses).
Adanya pembiayaan bermasalah dalam jumlah besar akan menimbulkan kesulitan dan sekaligus akan menurunkan tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.
Peningkatan pembiayaan bermasalah mengakibatkan bank harus menyediakan cadangan keringanan utang yang besar,
yaitu 1% untuk pembiayaan lancar, 25% untuk pembiayaan dalam perhatian khusus, 50% untuk pembiayaan kurang lancar,
75% untuk pembiayaan diragukan dan 100% untuk pembiayaan diragukan. ke default, sehingga kapasitas Pembiayaan sangat terbatas.
Pembiayaan yang termasuk dalam kategori pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan kurang lancar (diragukan), pembiayaan macet (rugi) dan pembiayaan. B
ank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio risiko kredit adalah 5% yang diperoleh dengan membandingkan total non-performing financing (NPL) dengan total pembiayaan yang disalurkan.
Formula Non Performing Financing:
Penyebab Pembiayaan Bermasalah
1. Karena Kesalahan Bank
Kesalahan yang disebabkan oleh bank biasanya meliputi:
- Lebih sedikit pemeriksaan latar belakang pada prospek
- Kurangnya ketajaman dalam menganalisa maksud dan tujuan penggunaan pembiayaan dan sumber pelunasannya;
- Kurangnya pemahaman tentang kebutuhan keuangan aktual, calon pelanggan dan manfaat apa yang diberikan;
- Tidak pandai menganalisis laporan keuangan calon nasabah;
- Daftar kondisi yang tidak lengkap;
- Terlalu agresif;
- Memberi uang saku terlalu banyak;
- Kurangnya pengalaman dari petugas keuangan atau petugas akun;
- Petugas keuangan atau petugas akun mudah dipengaruhi, diintimidasi, atau dipaksa oleh calon pelanggan
- kepercayaan diri yang berlebihan;
- Kurangnya melakukan review, meminta laporan, dan menganalisis laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya;
- Tidak melakukan kunjungan langsung ke lokasi perusahaan pelanggan;
- Kurangnya kontak dengan pelanggan;
- Memberikan terlalu banyak pembiayaan tanpa disadari;
- gangguan berlebihan dari pemilik;
- Obligasi agunan tidak sempurna;
- Adanya kepentingan pribadi pejabat bank;
- Kompromi dengan prinsip pembiayaan;
- Tidak ada kebijakan;
- Sikap mudah dari petugas akun.
2. Karena Kesalahan Pelanggan
Kesalahan yang disebabkan oleh pelanggan meliputi:
- Pelanggan yang tidak kompeten;
- Pelanggan tidak memiliki atau kurang pengalaman;
- Pelanggan meninggalkan sedikit waktu untuk bisnisnya;
- Pelanggan yang tidak jujur;
- Pelanggan serakah;
3. Faktor Eksternal
Akibat dari perubahan eksternal dalam enfirmment diidentifikasi penyebab pembiayaan bermasalah, seperti perubahan lingkungan politik dan hukum, sektor riil, deregulasi keuangan dan ekonomi memiliki efek merugikan pada debitur.
Perubahan ini merupakan tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh pemilik dan manajer perusahaan.
Salah satu kunci sukses mengelola bisnis adalah kemampuan mengantisipasi perubahan dan cukup fleksibel dalam mengelola bisnis.
Masalah eksternal akan muncul dari lingkungan eksternal, sebagai akibat dari kegagalan manajer untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan tersebut seperti kondisi ekonomi, perubahan peraturan atau bencana alam.
Jenis Pembiayaan Bermasalah
1. Pembiayaan Memiliki Prospek
Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang mengalami kesulitan, setelah itu diidentifikasi dan dievaluasi masalahnya, disimpulkan bahwa Mudarib masih memiliki harapan untuk meningkatkan kolektibilitas pembiayaannya.
Pembiayaan yang termasuk dalam kategori ini adalah pembiayaan di bawah standar.
2. Pembiayaan Tidak Memiliki Prospek
Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang mengalami kesulitan, setelah diidentifikasi dan dievaluasi masalahnya, disimpulkan bahwa mudharib tidak memiliki harapan untuk meningkatkan kolektibilitas pembiayaannya.
Dan sumber pembayaran untuk pembiayaan yang diterima hanya diharapkan dari orang lain. bisnis atau menjual jaminan.
Pembiayaan yang termasuk dalam kategori ini adalah pembiayaan yang meragukan dan pembiayaan yang buruk.