Kas merupakan salah satu aset yang menentukan berjalan atau tidaknya suatu perusahaan. Bahkan perusahaan harus memastikan ada kas untuk periode yang akan datang beberapa bulan sebelum periode baru dimulai. Tanpa uang tunai, tentu masalah keuangan sebuah bisnis akan terhambat. Meski dalam jangka pendek mungkin bukan masalah besar tetapi jika dibiarkan terus menerus maka perusahaan bisa mengalami defisit. Oleh karena itu perusahaan memiliki tugas besar untuk mengendalikan kas. Sehingga dalam menjalankan operasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan juga harus melakukan pengendalian kas yang efektif. Lalu, bagaimana melakukannya?
Salah satu cara untuk mengendalikan kas secara efektif adalah dengan membuat anggaran kas. Anggaran kas memiliki peran penting untuk mengendalikan kas. Dimana Anda bisa mengetahui kemampuan perusahaan untuk menambah sumber pendanaan internal dan juga memperkirakan saldo kas akhir tahun yang akan ditentukan.
Apa itu Anggaran Tunai?
Anggaran kas ( cash budget ) merupakan alat untuk memprediksi arus kas yang terjadi pada waktu-waktu tertentu. Estimasi arus kas berlaku untuk menentukan apakah anggaran perusahaan cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.
Dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Lukman Syamsudin menjelaskan lebih detail tentang anggaran. Ia berpendapat bahwa anggaran kas merupakan alat yang dapat digunakan manajer keuangan untuk memprediksi atau memperkirakan kebutuhan pendanaan jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan uang selama periode anggaran.
Munandar (1985), berpendapat bahwa anggaran kas adalah anggaran yang direncanakan secara rinci mengenai semua jumlah kas dan perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu di masa yang akan datang, baik perubahan berupa penerimaan maupun pengeluaran.
Dari kedua penjelasan di atas, anggaran kas bersifat kontinu, artinya anggaran kas memerlukan perhatian berkelanjutan secara berkala. Anggaran kas juga bersifat dinamis, artinya anggaran selalu menyesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini. Anggaran kas juga realistis, artinya anggaran kas harus terus melihat kemungkinan terburuk.
Tujuan Anggaran Tunai
Bagi suatu perusahaan untuk mengetahui keadaan surplus atau defisit kasnya tidak hanya dapat dilihat dari kegiatan operasionalnya tetapi melalui anggaran kas yang telah dibuat. Oleh karena itu, anggaran kas dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
- Alat ini memonitor situasi kas secara terus menerus.
- Sesuaikan kas dengan total modal kerja, biaya, pendapatan penjualan, dan utang.
- Memberikan gambaran posisi kas akhir untuk setiap periode kegiatan operasionalnya.
- Menemukan kekurangan dan kelebihan uang tunai, dan menentukan kebutuhan pembiayaan kelebihan uang tunai untuk investasi.
- Mengukur keberhasilan atas target yang telah dibuat.
- Alat untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan
Cara Membuat Anggaran Tunai
Untuk menyusun anggaran kas sebenarnya cukup mudah, Anda hanya memperhatikan hal-hal berikut:
Menghitung Penerimaan Uang Tunai
Pada umumnya penerimaan kas berasal dari:
- Penagihan yang dapat diterima
- Penjualan tunai
- Penjualan aset tetap
- Pendapatan lain-lain (non-operasional), misalnya pendapatan bunga, pendapatan sewa, pendapatan deviden dan sebagainya.
Menghitung Pengeluaran Tunai
Pengeluaran kas yang terjadi dalam suatu perusahaan biasanya berupa pengeluaran, baik biaya utama (operasional) maupun biaya non-utama (non-operasional), misalnya:
- Pembelian bahan baku secara tunai
- Pembayaran hutang
- Pembayaran upah tenaga kerja langsung
- Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
- Pembayaran biaya administrasi
- Pembayaran biaya penjualan
- Pembelian aset tetap
- Pembayaran lain seperti bunga, sewa, dll.
Atur Anggaran Kas
Setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, barulah Anda bisa menyusun anggaran kas. Mengatur keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan kas. Namun, akan lebih baik jika pengeluaran lebih kecil dari pendapatan yang masuk, sehingga kondisi keuangan akan mengalami surplus.