Bank Rakyat Indonesia menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan aset US$125,4 miliar dan beradai di posisi 308 dalam daftar.
Posisi BRI berada di atas Bank Mandiri, Bank Central Asia, Telkom Indonesia dan lima perusahaan lainnya yang berasal dari sektor energi.
Keberhasilan Bank Rakyat Indonesia menjadi perusahaan terbesar di Indonesia tahun ini tak luput dari peran pendirinya yang sudah mendirikan BRI sejak hampir 129 tahun lalu.
Untuk ketujuh kalinya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menobatkan diri sebagai bank yang mampu membukukan keuntungan terbesar dibandingkan bank-bank nasional lainnya. Bahkan, BRI mampu meraup laba bersih jauh melebihi bank-bank besar lainnya.
Selain menang di segmen bisnis yang meraup marjin bunga tinggi, faktor lain yang membuat BRI paling untung adalah kesuksesan memacu pertumbuhan kredit. Bahkan, kredit BRI meningkat paling tinggi dibandingkan bank-bank besar lainnya, yaitu sebesar 28,5 persen menjadi Rp 391,8 triliun pada Juni 2013. Namun, secara nominal jumlah portofolio kredit BRI masih kalah dibandingkan Mandiri sebesar Rp 428,7 triliun pada Semester I 2013.
Dengan tingkat pertumbuhan kredit tertinggi, BRI mampu menjaga rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 89,3 persen pada Semester I 2013. Itu masih melewati Bank Mandiri dengan rasio LDR 82,7 persen dan BNI 84 persen.
BRI menempati peringkat teratas di antara perusahaan Indonesia yang masuk daftar tersebut, adapun 7 perusahaan lain tersebut secara berturut-turut adalah PT Mandiri Tbk (418), PT Bank Central Asia Tbk (462), PT Telkom Indonesia Tbk (787), PT Bank Negera Indonesia Tbk (930), PT Bayan Resources Tbk (983), PT Adaro Energy Tbk (1.393), dan PT Garuda Indonesia Tbk (1.572).
Indikator penilaian dari Forbes The Global 2000 ini berdasarkan empat komponen, yakni penjualan (sales), laba (profit), aset (assets), dan nilai pasar (market value) perusahaan terkait.
Baca Juga: BRI Catat Nilai Transaksi BRImo Naik 76% hingga Mei 2023
BRI mencatatkan kenaikan signifikan di masing-masing komponen yang membuat peringkat BRI naik dari tahun sebelumnya yakni 349 dunia.
Terkait pencapaian tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari kinerja positif yang ditorehkan BRI.
Komponen yang paling jelas adalah catatan laba BRI selama 2022 yang memecahkan rekor di angka US$ 3,45 miliar atau Rp 51,4 triliun, tumbuh 67,15% secara year on year. Ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yakni US$ 2,17 miliar atau sekira Rp 32,2 triliun.