Apa Itu Jalur Perakitan Dalam Proses Produksi

By | Januari 23, 2021
metode perakitan,contoh assembly line,jenis jenis perakitan,contoh lini perakitan,peran lini perakitan,perakitan manual adalah,prinsip perakitan,proses perakitan

Apa Itu Jalur Perakitan?

Jalur perakitan adalah proses produksi yang memecah pembuatan barang menjadi langkah-langkah yang diselesaikan dalam urutan yang telah ditentukan sebelumnya. Jalur perakitan adalah metode yang paling umum digunakan dalam produksi massal produk. Mereka mampu mengurangi biaya tenaga kerja karena pekerja tidak terampil dapat dengan mudah dilatih untuk melakukan tugas tertentu. Daripada mempekerjakan pengrajin terampil untuk mengumpulkan seluruh perabot atau mesin kendaraan, perusahaan akan mempekerjakan seorang pekerja untuk hanya menambahkan kaki ke bangku atau baut ke mesin.

Sejarah Jalur Perakitan

Pengenalan jalur perakitan secara drastis mengubah cara pembuatan barang. Kredit Henry Ford, yang mendirikan jalur perakitan pada tahun 1908 untuk memproduksi mobil Model T. Sebelumnya, pekerja akan merakit produk (atau sebagian besar) di tempat, seringkali dengan satu pekerja menyelesaikan semua tugas yang terkait dengan pembuatan produk. Di sisi lain, jalur perakitan meminta pekerja (atau mesin) menyelesaikan tugas tertentu pada produk saat terus berlanjut di sepanjang jalur produksi daripada menyelesaikan serangkaian tugas. Ini meningkatkan efisiensi dengan memaksimalkan jumlah yang dapat diproduksi seorang pekerja relatif terhadap biaya tenaga kerja.

Kapan Menggunakan Jalur Perakitan

Menentukan tugas individu apa yang harus diselesaikan, kapan mereka perlu diselesaikan dan siapa yang akan menyelesaikannya adalah langkah penting dalam membangun jalur perakitan yang efektif. Produk yang rumit, seperti mobil, harus dipecah menjadi komponen yang dapat dirakit oleh mesin dan pekerja dengan cepat. Perusahaan menggunakan pendekatan desain untuk perakitan (DFA) untuk menganalisis produk dan desainnya untuk menentukan urutan perakitan, serta untuk menentukan masalah yang dapat memengaruhi setiap tugas. Setiap tugas kemudian dikategorikan sebagai manual, robotik atau otomatis, dan kemudian ditugaskan ke stasiun individu di sepanjang lantai pabrik manufaktur.

Perusahaan juga dapat merancang produk dengan mempertimbangkan perakitannya, yang disebut sebagai rekayasa bersamaan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memulai pembuatan produk baru yang telah dirancang dengan produksi massal, dengan tugas, urutan tugas, dan tata letak jalur perakitan yang telah ditentukan sebelumnya. Ini dapat secara signifikan mengurangi waktu tunggu antara rilis desain produk awal dan peluncuran produk akhir.