
Daftar isi:
- 0.1 Apa yang dimaksud investasi?
- 0.2 Mengapa perlu investasi?
- 0.3 Apa aja pilihan investasi terbaik yang bisa dilakukan?
- 0.4 Bagaimana cara menyiasati risiko investasi?
- 0.5 1. Pahami kalau ada risiko yang besar di balik keuntungan yang besar
- 0.6 2. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko
- 0.7 3. Sesuaikan dengan tujuan investasi
- 1 Investasi perlu, tapi proteksi harus menjadi yang utama
Apa yang dimaksud investasi?
Mengapa perlu investasi?
Apa aja pilihan investasi terbaik yang bisa dilakukan?
Bagaimana cara menyiasati risiko investasi?
1. Pahami kalau ada risiko yang besar di balik keuntungan yang besar
Instrumen investasi memang menawarkan keuntungan. Namun, ada risiko di balik usaha mendapatkan keuntungan tersebut.
Seperti yang telah diungkapkan di atas, setiap instrumen keuangan punya kekurangan masing-masing yang menjadi risikonya.
Di sini harus dipahami, kalau mau mendapat keuntungan yang besar, investor harus siap mana kala risiko besar terjadi pada dirinya.
Baca Juga :
Misalnya aja saham yang beri keuntungan bisa lebih dari 10 persen per tahun. Namun, keuntungan yang diharapkan berubah menjadi kerugian seperti masa pandemi Corona sekarang ini yang mana IHSG turun sangat dalam.
2. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko
Ada tiga profil risiko yang menjadi acuan ke mana dana harus diinvestasikan. Berikut ini penjelasannya.
- Konservatif, memilih investasi dengan risiko minimal dan keuntungan di atas inflasi. Contoh instrumen: deposito, Obligasi Ritel Negara (ORI), dan reksa dana pasar uang.
- Moderat, memilih investasi yang risikonya gak besar dengan keuntungan di atas bunga deposito. Contoh instrumen: obligasi dan reksa dana pendapatan tetap.
- Agresif, memilih investasi dengan keuntungan tinggi walaupun risikonya juga tinggi. Contoh instrumen: saham, ETF, dan P2P lending.
Semakin bertambahnya usia, alangkah baiknya memilih instrumen yang minim risiko. Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi dengan menempatkan dana di beragam instrumen.
Baca Juga:
3. Sesuaikan dengan tujuan investasi
Apa tujuanmu berinvestasi? Di sini kamu harus tahu pasti kenapa berinvestasi. Tujuan investasi menentukan lamanya berinvestasi, dari jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.
Misalnya aja tujuan kamu berinvestasi adalah membeli rumah. Itu berarti kamu butuh dana yang besar untuk mewujudkannya. Agar tujuan tersebut terealisasi, kamu harus berinvestasi dalam jangka panjang.
Untuk investasi jangka pendek, ada baiknya memilih instrumen investasi yang likuid alias mudah dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya aja deposito ataupun reksa dana.
Investasi perlu, tapi proteksi harus menjadi yang utama
Berinvestasi tanpa proteksi sama aja nihil hasilnya. Kenapa? Sebab uang investasimu bisa menyusut drastis gara-gara membayar kerugian akibat risiko-risiko tak terduga yang menimpamu.
Itulah alasannya proteksi harus lebih dahulu dimiliki setelah dana darurat cukup. Baru setelah memiliki proteksi, investasi bisa dilakukan.
Dengan mempunyai proteksi, risiko-risiko semisal kecelakaan ataupun sakit penyakit yang menimbulkan kerugian finansial dapat diminimalkan supaya gak membuat kekayaan menyusut.