Cara Memilih Instrumen Investasi Yang Menguntungkan

By | November 14, 2020
memilih produk investasi terkonsentrasi pada satu sedikit instrumen atau banyak instrumen,pengertian instrumen investasi,jenis investasi,instrumen investasi syariah,makalah instrumen investasi,instrumen investasi pdf,instrumen investasi yang aman,instrumen investasi emas

Apa yang dimaksud investasi?

Investasi adalah salah satu cara mengakumulasi kekayaan atau sumber daya untuk melindungi nilainya dan memberikan keuntungan. Investasi menjadi bagian penting dalam pengelolaan keuangan demi tercapainya kebebasan finansial.

Mengapa perlu investasi?

Investasi menjadi upaya dalam meminimalkan risiko inflasi tiap tahunnya. Inflasi adalah kenaikan seluruh harga dan secara terus-menerus berlangsung dalam jangka waktu tertentu.

Apa aja pilihan investasi terbaik yang bisa dilakukan?

Seperti yang dibahas sebelumnya, jenis-jenis investasi terbaik yang bisa dijadikan pilihan meliputi properti, emas, reksa dana, saham, obligasi, Peer-to-peer lending (P2P lending), tabungan berjangka, ETF, deposito, serta benda seni dan koleksi.

Bagaimana cara menyiasati risiko investasi?

Jawabannya adalah diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko dengan cara memiliki beraneka ragam instrumen investasi dalam satu portofolio. Dengan begitu, kerugian instrumen yang satu bisa ditutupi keuntungan instrumen lainnya.

1. Pahami kalau ada risiko yang besar di balik keuntungan yang besar

Instrumen investasi memang menawarkan keuntungan. Namun, ada risiko di balik usaha mendapatkan keuntungan tersebut.

Seperti yang telah diungkapkan di atas, setiap instrumen keuangan punya kekurangan masing-masing yang menjadi risikonya.

Di sini harus dipahami, kalau mau mendapat keuntungan yang besar, investor harus siap mana kala risiko besar terjadi pada dirinya.

Misalnya aja saham yang beri keuntungan bisa lebih dari 10 persen per tahun. Namun, keuntungan yang diharapkan berubah menjadi kerugian seperti masa pandemi Corona sekarang ini yang mana IHSG turun sangat dalam.

2. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko

Ada tiga profil risiko yang menjadi acuan ke mana dana harus diinvestasikan. Berikut ini penjelasannya.

  • Konservatif, memilih investasi dengan risiko minimal dan keuntungan di atas inflasi. Contoh instrumen: deposito, Obligasi Ritel Negara (ORI), dan reksa dana pasar uang.
  • Moderat, memilih investasi yang risikonya gak besar dengan keuntungan di atas bunga deposito. Contoh instrumen: obligasi dan reksa dana pendapatan tetap.
  • Agresif, memilih investasi dengan keuntungan tinggi walaupun risikonya juga tinggi. Contoh instrumen: saham, ETF, dan P2P lending.

Semakin bertambahnya usia, alangkah baiknya memilih instrumen yang minim risiko. Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi dengan menempatkan dana di beragam instrumen.

3. Sesuaikan dengan tujuan investasi

Apa tujuanmu berinvestasi? Di sini kamu harus tahu pasti kenapa berinvestasi. Tujuan investasi menentukan lamanya berinvestasi, dari jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.

Misalnya aja tujuan kamu berinvestasi adalah membeli rumah. Itu berarti kamu butuh dana yang besar untuk mewujudkannya. Agar tujuan tersebut terealisasi, kamu harus berinvestasi dalam jangka panjang.

Untuk investasi jangka pendek, ada baiknya memilih instrumen investasi yang likuid alias mudah dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya aja deposito ataupun reksa dana.

Investasi perlu, tapi proteksi harus menjadi yang utama

Berinvestasi tanpa proteksi sama aja nihil hasilnya. Kenapa? Sebab uang investasimu bisa menyusut drastis gara-gara membayar kerugian akibat risiko-risiko tak terduga yang menimpamu.

Itulah alasannya proteksi harus lebih dahulu dimiliki setelah dana darurat cukup. Baru setelah memiliki proteksi, investasi bisa dilakukan.

Dengan mempunyai proteksi, risiko-risiko semisal kecelakaan ataupun sakit penyakit yang menimbulkan kerugian finansial dapat diminimalkan supaya gak membuat kekayaan menyusut.