Contoh Pola Lantai Tari Serimpi

By | Mei 18, 2021
gambar pola lantai tari serimpi,mengapa pola lantai tari serimpi mengalami perubahan yang lambat dari satu pola ke pola lainnya,apa karakter dan kesan dari pola lantai tari serimpi,gambar pola lantai tari serimpi jawa tengah,fungsi tari serimpi,properti tari serimpi,tari serimpi berasal dari,gambar tari serimpi

Serimpi atau Srimpi adalah bentuk repertoar tari Jawa klasik dari tradisi kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Gambar Pola Lantai Tari Serimpi

gambar pola lantai tari serimpi,mengapa pola lantai tari serimpi mengalami perubahan yang lambat dari satu pola ke pola lainnya,apa karakter dan kesan dari pola lantai tari serimpi,gambar pola lantai tari serimpi jawa tengah,fungsi tari serimpi,properti tari serimpi,tari serimpi berasal dari,gambar tari serimpi

gambar pola lantai tari serimpi,mengapa pola lantai tari serimpi mengalami perubahan yang lambat dari satu pola ke pola lainnya,apa karakter dan kesan dari pola lantai tari serimpi,gambar pola lantai tari serimpi jawa tengah,fungsi tari serimpi,properti tari serimpi,tari serimpi berasal dari,gambar tari serimpi

Sejarah Tari Serimpi

Hampi seluruh jenis tari mempunyai sejarah yang menjadi latar belakangnya, begitu pun dengan tari serimpi. Tarian ini berawal pada masa kerajaan Mataram saa Sultan Agung bertahta pada tahun 1613 hingga 1646.

Tari serimpi termasuk karya seni tertua di Jawa dan dianggap memiliki keskaralan serta kesucian karena hanya digelar di Kawasan keraton sebagai bagian dari ritual. Pada masa itu, hanya penari-penari terpilih yang diperbolehkan membawakan tarian ini.

Kemudian saat kerajaan Mataram mengalami perpecahan pada tahun 1755 menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta, tarian ini pun terkenan dampaknya. Dampaknya adalah adanya perbedaan gerakan antara tari serimpi Jogja dan Surakarta, meskipun keduanya memiliki inti tarian yang sama.

Tarian ini terpecah menjadi beberapa jenis, seperti Serimpi Dhempel, Serimpi Babul Layar, Serimpi Genjung, Serimpi Padhelori, Serimpi Among Beksa, Serimpi Cina, dan Serimpi Pramugari yang berkembang di keratorn Yogyakarta.

Selanjutnya pada tahun 1788 sampai 1820, tarian ini muncul kembali di lingkungan Keraton Surakarta. Bahkan sejak tahun 1920 hingga saat ini, tarian ini masuk dalam pelajaran Taman Siswa Jogja, serta kelompok tari dan karawitan Krida Beksa Wirama. Selain dikenal sebagai tari serimpi, awalnya tarian ini juga dinamakan srimpi sangopati yang memiliki makna kandidat penerus raja.

Sebab kata serimpi mempunya arti perempuan. Akan tetapi, ada pula pendapat dari Dr. Priyono yang menyatakan bahwa “serimpi” berasal dari kata dasar “impi” yang berarti mimpi.