
Daftar isi:
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sebelum kamu memutuskan untuk bermain pada instrumen investasi yang satu ini.
Aksi Korporasi Perusahaan
Faktor yang mempengaruhi naik-turunnya harga saham adalah aksi korporasi perusahaan. Aksi korporasi perusahaan merupakan kebijakan yang diambil sebuah perusahaan. Kebijakan yang diambil oleh perusahaan misal terjadinya merger, akuisisi dan right issue.
Kebijakan-kebijakan tersebut otomatis akan mempengaruhi harga saham di bursa. Contohnya PT OMO memutuskan untuk melakukan akuisisi terhadap PT AMA. Berita tersebut akan menimbulkan spekulasi sehingga orang-orang menganggap PT OMO memiliki posisi yang tinggi daripada PT AMA. Maka saham PT OMO akan mengalami kenaikan.
Manipulasi Harga Saham dan Kepanikan
Mungkin kamu akan beranggapan bahwa manipulasi harga saham adalah hal negatif yang seharusnya tidak dilakukan. Tapi percaya atau tidak, kondisi seperti itu sering kali dilakukan dan sudah menjadi lumrah, terutama di kalangan investor besar yang memiliki banyak modal.
Mereka bisa saja memanfaatkan kekuatan media massa untuk memanipulasi harga saham, baik untuk menurunkan maupun meningkatkan harga guna mencapai tujuannya. Sehingga hal ini juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham.
Tidak hanya itu saja, kepanikan akan perubahan image suatu perusahaan pun dianggap menjadi faktor lainnya yang mengakibatkan harga saham menurun.
Perubahan image ini bisa terjadi karena tersebarnya berita negatif di media massa mengenai perusahaan, sehingga para investor menjual saham tersebut.
Fluktuasi Kurs Rupiah
Faktor yang mempengaruhi harga saham berikutnya adalah karena fluktuasi kurs rupiah. Kurs rupiah yang tinggi atau rendah terhadap mata uang asing menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dengan harga saham perusahaan. Akibat fluktuasi kurs rupiah tersebut dapat berdampak positif maupun negatif. Khususnya untuk perusahaan yang mempunyai utang dengan mata uang asing.
Perusahaan yang memiliki utang mata uang asing akan dirugikan akibat melemahnya kurs. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya biaya operasional dan secara otomatis juga akan mengakibatkan turunnya harga saham yang perusahaan tawarkan. Salah satu contoh kasusnya adalah ketika kurs rupiah terhadap dolar AS melemah, maka akan mengakibatkan harga-harga saham di Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut melemah.
Tren Beli-Membeli Investor
Kalau yang satu ini sih sudah pasti dipahami dan dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Betapa tidak, tren beli-membeli di kalangan investor ini biasanya memiliki efek yang besar dan berjamaah dalam dunia bursa.
Sebagai contoh, harga saham mengalami kenaikan akibat beberapa investor membeli saham A, maka investor-investor lainnya pun tak mau ketinggalan untuk membeli saham tersebut.
Sementara, kalau banyak investor yang akhirnya memutuskan untuk menjual saham tersebut itu berarti harga saham akan mengalami penurunan.
Tren beli-membeli ini juga dikenal dalam dua istilah loh, yaitu bullish dan bearish. Bullish diartikan sebagai kondisi di mana harga saham di pasaran mengalami kenaikan, dan sebaliknya bearish diartikan sebagai kondisi di mana harga saham turun.
Proyeksi Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan harga saham. Kinerja perusahaan yang buruk akan membuat harga saham menurun dan sebaliknya jika kualitas perusahaan yang baik akan memicu harga saham naik.
Perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa memberikan timbal balik yang bagus. Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, earning per share (EPS) juga memiliki peran terhadap naik-turunnya harga saham. EPS yang tinggi akan menstimulasi investor untuk membeli saham
Tingkat rasio utang dan PBV juga dapat memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan gencar dalam mencari pendanaan dari para investor.
Perusahaan seperti ini biasanya diminati banyak investor. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan timbal balik tinggi (high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.
Tingkat Bunga
Tingkat bunga memiliki pengaruh pada persaingan dalam pasar modal. Jika suku bunga naik, maka investor akan menjual sahamnya dan ditukarkan obligasi. Hal ini membuat suku bunga turun dan sebaliknya.
Tingkat bunga juga mempengaruhi laba suatu perusahaan karena bunga adalah suatu biaya. Jika semakin tinggi suatu suku bunga maka akan semakin rendah laba perusahaan tersebut. Selain itu, suku bunga juga dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian yang dapat mempengaruhi laba perusahaan atau badan usaha.