Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkang

By | Desember 15, 2020
pengertian investasi jangka pendek, materi investasi jangka pendek,investasi jangka pendek syariah,investasi jangka pendek 3 bulan,contoh soal investasi jangka pendek,contoh investasi jangka pendek brainly,strategi investasi jangka pendek,makalah investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang sifatnya sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas tahun atau kurang.

Tujuan Investasi Jangka Pendek

  • Memanfaatkan lebihnya dana cash flow sementara waktu
  • Mendapatkan tambahan dana

1. Surat Utang Negara (SUN)


Surat Utang Negara (SUN) via website Kemenkeu

Pernah mendengah Sukuk Tabungan (ST) maupun Savings Bond Ritel (SBR)? Dua produk surat utang yang dirilis pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dikeluarkan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dalam APBN.

Sukuk Tabungan maupun SBR ada serinya. Sama-sama mempunyai tenor atau jangka waktu 2 tahun, instrumen surat berharga ini sangat pas buat investor pemula atau yang cari aman.

Kenapa? Ini adalah investasi rendah risiko karena dijamin oleh negara. Tidak ada risiko gagal bayar seperti produk lain. Selain itu, modalnya juga kecil. Mulai dari Rp 1 juta, kamu sudah bisa jadi investor.

Soal kupon atau bunganya jangan ditanya, lebih tinggi dari bunga deposito. Di samping itu, besaran imbal hasil SBR maupun Sukuk Tabungan, umumnya mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Bunga bisa naik apabila suku bunga acuan BI naik. Tapi jika turun, bunga SBR maupun Sukuk Tabungan tetap pada level yang sudah ditentukan dalam kurun waktu dua tahun tersebut. Pilihan bagus bukan? Jadi gak takut buntung meski Indonesia kena badai resesi nantinya.

2. Fintech Peer to Peer (P2P) Lending

Fintech Lending

Keuntungan investasi di fintech p2p lending adalah keleluasaan memilih tenor. Bisa dalam waktu 6 bulan, 1 tahun, bahkan dalam waktu 2 tahun. Jadi, pengembalian dana bisa lebih cepat.

Untuk modal investasi, murah banget kok. Minimal mulai dari Rp 100 ribu, tapi bisa mendapat imbal hasil tinggi. Besarannya hingga 18% per tahun. Kalau dibagi 12 bulan, berarti 1,5% per bulan. Bunga yang masih dalam batas wajar.

Imbal hasil ini akan diterima investor atau pemberi pinjaman setiap bulan, sehingga keuntungan yang kamu dapat lebih cepat mengalir ke kantong. Investasi di fintech lending bisa dibilang berisiko tinggi. Terutama akibat gagal bayar dan kredit macet peminjam.

Namun risiko ini bisa diminimalisir perusahaan dengan menyeleksi ketat setiap calon peminjam. Jadi jangan takut, apalagi investasinya pada fintech lending legal dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Deposito

Deposito Deposito

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan (2 tahun).

Jadi, tidak seperti tabungan yang dananya bisa bebas ditarik kapan saja. Investasi di deposito aman, karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai simpanan maksimal Rp 2 miliar.

Untuk setoran deposito, minimal mulai dari Rp 1 juta sampai 10 juta. Bisa pilih, mau deposito berjangka, deposito on call atau deposito dengan jangka waktu pendek maupun sertifikat deposito yang berjangka 1 tahun atau kurang dari itu. Dan dalam bentuk rupiah atau valas (valuta asing).

Suku bunga yang ditawarkan deposito umumnya lebih tinggi dibanding tabungan, meski ada saja yang masih di bawah tingkat suku bunga acuan BI. Menariknya bunga deposito akan langsung di transfer ke rekening tabungan pribadi nasabah setiap bulan.

Selain itu, kalau butuh uang mendesak, kamu dapat menjaminkan akun deposito untuk pengajuan kredit di bank. Cukup lampirkan bukti kepemilikan deposito ke bank.

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Investasi atau penanaman modal adalah istilah yang berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Investasi berdasarkan teori ekonomi adalah pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi namun digunakan untuk produksi yang akan datang atau barang produksi.

Investasi jangka pendek merupakan salah satu investasi yang bisa segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.

Secara sederhana, investasi adalah pembelian atau pengeluaran yang bukan bertujuan untuk konsumsi atau kebutuhan sehari-hari melainkan sebagai bentuk produksi. Bentuk produksi ini berarti pengeluaran yang dilakukan bertujuan untuk mengolah dan mengembangkan sesuatu agar menghasilkan keuntungan. Investasi bisa dilakukan dengan menanamkan modal bisnis, atau investasi pada produk investasi perbankan seperti saham dan reksadana.

Perbedaan Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Investasi secara garis besar terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Ketiga investasi ini memiliki perbedaan dikelompokkan ke dalam tiga kategori sebagai berikut:

1. Waktu

Perbedaan yang pertama dan paling terlihat tentu saja dari segi waktu, dimana dari nama jenis investasi ini sudah menunjukkan adanya perbedaan jangka waktu masing-masing. Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun, sedangkan jangka menengah dilakukan dalam rentang waktu 1 hingga 5 tahun. Untuk investasi jangka panjang sendiri dilakukan dalam kurun waktu lebih dari lima tahun.

2. Keuntungan

Dari perbedaan waktu investasi yang dilakukan, maka berbeda pula tingkat keuntungan yang bisa didapat. Investasi jangka pendek memiliki peluang keuntungan yang paling kecil dibanding dua investasi lainnya, namun jumlahnya tetap lebih banyak dibanding hanya mengandalkan tabungan biasa.
Sedangkan investasi jangka menengah memungkinkan Anda mendapatkan pendapatan pasif yang cukup aman dalam kurun waktu tersebut. Dan bagi Anda yang ingin mendapatkan diversifikasi penghasilan yang lebih besar dan senang mengolah uang yang dimiliki agar bisa menjadi lebih banyak, maka investasi jangka panjang akan memberikan keuntungan yang diharapkan.

3. Tujuan

Tujuan dari ketiga investasi itu pun berkaitan dengan kebutuhan yang Anda miliki, apakah untuk kebutuhan dalam waktu dekat atau persiapan kebutuhan yang lebih lama. Investasi jangka pendek biasanya dilakukan saat seseorang membutuhkan dana dalam waktu dekat kurang dari satu tahun, misalnya saja rencana merenovasi rumah.

Sedangkan tujuan dari investasi jangka menengah adalah untuk mendapatkan pertumbuhan nilai investasi yang bisa membiayai kebutuhan yang sedikit lebih lama, misalnya pendidikan anak atau membeli kendaraan. Dan investasi jangka panjang dilakukan sebagai persiapan kebutuhan yang lebih jauh waktunya, seperti misalnya rencana mempersiapkan dana pensiun.

Jika Anda berniat melakukan investasi jangka pendek dalam waktu kurang dari satu tahun, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan jenis-jenis investasi di bawah ini:

  • Deposito

Masih banyak orang yang mengira bahwa deposito hanya bisa dilakukan untuk jangka waktu panjang, sekitar 10 tahun. Padahal deposito bisa dilakukan mulai dari rentang waktu 3 bulan, dan mendapatkan keuntungan bunga yang lebih besar dibanding tabungan biasa. Anda juga tidak dapat mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, mengurangi resiko pengambilan uang diluar tujuan awal.

  • Saham

Membeli saham dari perusahaan adalah salah satu bentuk investasi jangka pendek, dimana Anda bisa mendapatkan bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut. Tidak semua perusahaan bisa dibeli sahamnya, melainkan hanya perusahaan yang bersifat terbuka (tbk) atau perseroan terbatas (PT). Anda perlu memilih perusahaan yang memiliki kredibilitas baik dan keuangan yang sehat agar nilai jual sahamnya tinggi, sehingga keuntungan yang didapat pun besar.