Jenis Jenis Cloud Computing

By | Desember 1, 2020
cloud computing adalah,contoh cloud computing,10 contoh aplikasi cloud computing,manfaat cloud computing,model cloud computing,pengertian cloud computing,contoh layanan cloud computing,cara kerja cloud computing

Daftar isi:

Cloud computing adalah sebuah teknologi pengelolaan komputasi berbasis internet. Istilah cloud digunakan untuk merujuk pada internet itu sendiri. Dengan adanya teknologi ini, maka seluruh pengelolaan data tidak lagi melalui perangkat komputasi fisik, tetapi melalui jaringan internet.

Pada teknologi cloud computing, semua data berada pada sebuah server digital yang bisa diakses menggunakan internet.

Cloud Computing atau komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet. Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet.

Pada teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server.

Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut.

Untuk lebih memahami tentang ketiga layanan cloud computing, Anda dapat menyimak uraiannya di bawah ini.

SaaS (Software as a Service)

Layanan cloud computing yang satu ini tersedia dalam bentuk software (perangkat lunak). Jika Anda pernah memanfaatkan layanan Google Docs di internet, maka itulah salah satu contoh SaaS. Pada dasarnya, Google Docs serupa dengan aplikasi pengolah data berupa huruf dan angka seperti Microsoft Word. Namun, berbeda dengan Word, Google Docs tidak perlu instalasi karena layanannya sendiri tersedia dalam cloud dan dapat diakses melalui internet.

Dari contoh tersebut, Anda bisa mengetahui bahwa dengan SaaS, user tidak perlu lagi melakukan instalasi atau menyediakan perangkat penyimpanan untuk dapat menggunakan dan menyimpan software. Walau begitu, Anda tidak perlu merasa khawatir akan keamanan data karena seluruh data tersimpan dalam sebuah sistem khusus yang hanya dapat diakses oleh orang yang diberi kewenangan.

PaaS (Platform as a Service)

Jika layanan SaaS hadir lewat software, PaaS hadir lewat sebuah platform. Melalui platform ini, Anda dapat membuat sebuah aplikasi baru. Dalam PaaS, telah tersedia berbagai fitur untuk membuat aplikasi yang sedang Anda buat dapat berjalan. Anda juga tidak harus memikirkan masalah maintenance dari platform yang digunakan untuk membuat aplikasi karena hal tersebut adalah tugas dari penyedia layanan PaaS.

Salah satu penyedia layanan PaaS adalah IBM Bluemix. Dengan IBM Bluemix, Anda dapat membuat aplikasi sendiri dengan fitur-fitur yang disediakan oleh penyedia layanan (IBM). Anda pun tidak perlu memikirkan lagi tentang maintenance dari platform karena hal tersebut merupakan tugas dari penyedia layanan.

Keunggulan lain dari PaaS terletak pada skalabilitasnya yang terbilang tinggi. Saat aplikasi yang Anda buat dalam sebuah PaaS memiliki jumlah pengguna yang terus berkembang, maka pihak penyedia PaaS juga akan meningkatkan layanan untuk Anda agar dapat terus melayani pengguna yang terus bertambah jumlahnya.

IaaS (Infrastructure as a Service)

IaaS menyediakan layanan lewat infrastruktur komputasi. Jika dibandingkan dengan dua layanan cloud computing sebelumnya, bisa dibilang IaaS lebih kompleks. Dalam IaaS ini, yang disediakan bukan sekadar software atau platform lagi, tetapi sebuah infrastruktur komputasi lengkap, dari server, jaringan, penyimpanan, hingga data center. Ibaratnya, saat Anda menggunakan IaaS, maka Anda sedang menggunakan sebuah komputer virtual.

Saat menggunakan layanan IaaS, Anda bahkan bisa menambahkan komponen komputasi lainnya seperti RAM, penyimpanan, hingga public IP. Jadi, intinya Anda bisa merakit sebuah komputer virtual yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Dengan memanfaatkan layanan IaaS ini, Anda tidak perlu lagi membeli perangkat komputer fisik tambahan. Pun demikian dengan biaya perawatan dan pengelolaan, karena semua perangkat komputer ada ada pada cloud yang diakses melalui internet.

Dari sini, Anda sudah bisa mengetahui bahwa terdapat tiga jenis layanan dalam cloud computing. Baik SaaS, PaaS, hingga IaaS, semua menyediakan kemudahaan yang akan membantu kehidupan sehari-hari, terutama yang terkait dengan kebutuhan komputasi.

Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud

Setelah kita bahas apa itu Cloud Computing dan jenis layanan-nya, sekarang kita bahas tentang berberapa terminologi yang sering dipakai dalam Cloud Computing. Kita mulai dari 3 terminologi berikut: Public CloudPrivate Cloud dan Hybrid Cloud.

Public Cloud

Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.

10 contoh aplikasi cloud computing

Contoh Public Cloud yang gratis: Windows Live MailGoogleMailFacebookTwitter dan sebagainya.

Contoh Public Cloud yang berbayar: SalesForceOffice 365Adobe Creative CloudWindows AzureAmazon EC2, dan sebagainya.

Private Cloud

Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai).

Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.

Contoh layanannya:

SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal

Hybrid Cloud

Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.

Contohnya:
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.

Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.

DIKUTIP : https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-cloud/