
Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk dalam pengertian dividen:
- pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
- pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor
- pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham
- pembagian laba dalam bentuk saham
- pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran
- jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan
- pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar yang dilakukan secara sah
- pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba
- bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi
- bagian laba yang diterima oleh pemegang polis
- pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi
- pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan
Apa yang anda harapkan dari berinvestasi di saham? Tentunya adalah return atau tingkat pengembalian. Bentuk return dalam investasi di saham dibagi 2 yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga jual dikurangi harga beli. Sebagai contoh jika kita membeli saham Astra International (ASII) diharga Rp 5,500 dan dijual di harga Rp 6,000, maka capital gain yang diperoleh adalah Rp 500 per lembar saham, atau dalam persentase sebesar 9%.
Jenis-Jenis Deviden
Ada 6 jenis deviden yang dikenal dalam akuntansi, antara lain:
- Cash dividen: deviden yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Dalam hal ini uang tunai dapat dibagikan secara langsung atau melalui perantara bank. Pihak perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa uang tunai yang akan dibagikan cukup dan sesuai dengan pengumuman dividen yang telah disebarkan sebelumnya.
- Property deviden: deviden dibagikan dalam bentuk benda/barang/merchandise.
- Stock deviden: dividen berupa saham/stock yang dikeluarkan oleh perusahaan.
- Stock right: dividen berupa surat untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga yang lebih murah.
- Script deviden: berupa janji tertulis perusahaan untuk membagikan dividen di kemudian hari dalam bentuk surat promes.
- Liquidating deviden: deviden yang diberikan oleh perusahaan yang akan melikuidasi perusahaan dan mengembalikan semua aset bersih kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN “DIVIDEN”
Apa yang anda harapkan dari berinvestasi di saham? Tentunya adalah return atau tingkat pengembalian. Bentuk return dalam investasi di saham dibagi 2 yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga jual dikurangi harga beli. Sebagai contoh jika kita membeli saham Astra International (ASII) diharga Rp 5,500 dan dijual di harga Rp 6,000, maka capital gain yang diperoleh adalah Rp 500 per lembar saham, atau dalam persentase sebesar 9%
Selain capital gain, bentuk return yang lain adalah dividen. Secara sederhana, dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sebagai investor yang membeli suatu saham, kita tentunya mengharapkan perusahaan tersebut mengalami keuntungan (laba) yang besar. Jika perusahaan membukukan laba yang besar, perusahaan dapat membagikan laba tersebut kepada pemegang sahamnya dalam bentuk dividen.
Bagaimana dividen dihitung? Jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham merupakan selisih antara laba perusahaan dikurangi laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang ditahan perusahaan untuk membiayai ekspansinya di masa mendatang. Lalu, jika laba ditahan ini akan menghasilkan laba di masa depan, mana yang lebih baik dividen kecil.
Dividen = Laba Bersih – Laba ditahan
Dividen per saham = Dividen / Jumlah saham beredar
Bagi pemegang saham, mana yang lebih baik jumlah dividen yang besar atau kecil? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membagi investor menjadi 2 tipe. Investor jangka pendek tentu mengharapkan dividen yang besar. Sedangkan investor yang berorientasi jangka panjang tidak keberatan dengan dividen yang lebih kecil selama perusahaan dapat berekspansi.
Contoh Penghitungan Deviden
Berikut ini akan disimulasikan contoh penghitungan deviden saham. Namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu 3 komponen data dalam dividen saham:
1. Laba bersih perusahaan (EPS)
2. Deviden Payout Ratio (DPR)
3. Jumlah saham beredar (untuk perusahaan yang bukan go public)
Selanjutnya penghitungan dividen dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini:
Sebuah perusahaan memiliki 20.000.000 lembar saham mencetak keuntungan bersih sebesar Rp. 1.600.000.000. Kebijakan pembagian deviden perusahaam (DPR) adalah 40% dari laba bersih dibagikan sebagai deviden. Jadi penhitungan dividen perusahaan adalah sebagai berikut:
- Deviden = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% = Rp. 640.000.000
- Deviden per saham = Deviden / saham beredar = Rp. 640.000.000 / 20.000.000 = Rp. 32 per lembar saham