Reksadana Pendapatan Tetap Adalah

By | November 25, 2020
contoh reksadana pendapatan tetap,reksadana pendapatan tetap syariah,reksadana pendapatan tetap terbaik 2020,reksadana pendapatan tetap vs pasar uang,reksadana campuran adalah,return reksadana pendapatan tetap,jenis reksadana,reksadana pasar uang adalah

Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah reksa dana yang mempunyai kebijakan untuk berinvestasi minimal 80 persen pada efek utang atau instrumen obligasi dengan jatuh tempo di atas 1 tahun. Sebaliknya ketika tingkat suku bunga, maka harga obligasi akan turun.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Pembagian jenis ini berdasarkan dari isi portofolio atau kumpulan efek yang membangun reksadana tersebut.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Apa yang dimaksud dengan reksadana pendapatan tetap?

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.

Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.

Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan jenis Reksa Dana dimana investor menginvestasikan setidaknya 80 persen dari aset yang dimiliki ke dalam bentuk obligasi atau surat utang. Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan.

Disebut dengan Pendapatan Tetap karena sebagian besar uang investor diwujudkan ke dalam instrumen pendapatan tetap seperti yang sudah disebutkan di atas. Bentuk lain dari instrumen pendapatan tetap selain obligasi adalah surat berharga, investasi jangka menengah atau investasi jangka panjang.

Jangka waktu Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya sekitar 1 sampai 3 tahun untuk menghasilkan return (tingkat pengembalian) yang lebih stabil. Dibandingkan dengan Reksa Dana Pasar Uang, resikonya meman lebih tinggi tetapi lebih rendah dibandingkan Reksa Dana Saham.

Dalam Reksa Dana Pendapatan Tetap, penerbit surat utang atau instrumen investasi lainnya memberikan pembayaran bunga (kupon) secara konsisten dan tetap pada investor. Bunga yang diterima dari instrumen investasi tersebut kemudian diinvestasikan kembali oleh manajer investasi agar keuntungannya menjadi semakin optimal.

Siapa yang cocok berinvestasi dalam reksadana pendapatan tetap?

Sebelum berinvestasi, kita sebagai investor juga perlu mengerti karakteristik diri kita yang akan menentukan jenis reksadana yang cocok bagi kita. Hal ini bisa diketahui dengan profil risiko kita sebagai investor.

Sesuai dengan karakternya, reksadana pendapatan tetap ini memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.

Dalam jangka pendek dan menengah, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun). Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse).

Investor bertipe konservatif ini memiliki profil risiko yang rendah dan cenderung menghindari risiko (risk averse). Dalam hal berinvestasi, investor ini lebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok investasi (modal awal) akan berkurang. Selain itu, tipe investor ini juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil.

Perbedaan Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Deposito

Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Deposito sama-sama merupakan jenis investasi yang diminati masyarakat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Ada beberapa perbedaan mendasar antara Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan deposito:

  • Dana Minimal yang Diperlukan

Inevstasi melalui Reksa Dana, apapun jenisnya, jauh lebih mudah karena jumlah dana minimal yang diperlukan lebih rendah. Hanya dengan modal Rp 100 ribu saja seseorang bisa membuka Reksa Dana. Prinsip Reksa Dana sendiri adalah mengumpulkan dana dari seluruh masyarakat yang ingin berinvestasi di bidang yang sama.

Dana minimal yang harus dipenuhi seseorang sebelum membuka deposito ditentukan oleh bank. Jika seseorang tidak memiliki jumlah dana minimal, maka ia tidak bisa membuka deposito. Ini bisa memberatkan masyarakat yang ingin berinvestasi namun modalnya sangat kecil.

  • Jangka Waktu

Reksa Dana memang memiliki jangka waktu tertentu sebelum investor mendapatkan return. Bisa bulanan atau bahkan tahunan. Namun Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Reksa Dana lainnya dapat ditarik kapanpun sesuai waktu yang diinginkan. Proses pencairannya mudah dan tidak dikenakan denda.

Dalam deposito, terdapat jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi misalnya 1 bulan, 3 bulan, hingga 1 tahun. Jika sebelum jatuh tempo dana diambil, maka akan dikenakan sejumlah denda yang ditentukan oleh pihak bank.

  • Resiko

Deposito adalah jenis investasi dengan resiko hampir mendekati nol. Artinya, uang yang dimasukkan dalam deposito di bank sangat aman. Apabila terjadi sesuatu pada bank suatu hari nanti, ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang akan mengembalikan semua uang milik nasabah.

Berbeda dengan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang resikonya tergolong sedang. Uang nasabah yang dikelola dalam bentuk obligasi terdapat kemungkinan untuk mengalami kerugian, yang tentunya juga berdampak pada investor.

  • Hasil

Hasil atau keuntungan yang dipeoroleh seseorang melalui depostio berjangka sudah pasti dan ditetapkan di awal. Apapun yang terjadi, nasabah tetap mendapatkan untung dan uang yang mereka tanamkan kembali dalam jumlah untuk setelah jangka waktu yang ditentukan.

Sementara hasil investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap, seperti Reksa Dana lainnya tergantung pada selisih Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang jumlahnya tidak menentu setiap harinya.

Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa Dana adalah jenis investasi yang tergolong aman. Resiko yang ditanggung relatif lebih kecil, meski hal tersebut juga berbanding lurus dengan keuntungan yang diterima. Apa keuntungan lain yang bisa didapatkan investor Reksa Dana?

  • Terjadi peningkatan diversifikasi dalam hal pengelolaan dana. Dana yang ditanamkan oleh investor disalurkan ke berbagai macam jenis instrumen investasi sehingga dapat mengurangi resiko yang harus ditanggung oleh investor.
  • Penyaluran dana bersifat likuid dengan waktu pencairan yang fleskibel. Pemegang reksa dana dapat menjual milik mereka berdasarkan harga nilai aktiva bersih (NAB) pada hari yang sama Reksa Dana dibeli.
  • Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh Manajer Investasi yang telah terdaftar secara resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Semua kebijakan dan ketentuan yang ada dalam Reksa Dana diatur oleh pemerintah, sehingga uang yang ditanamkan untuk investasi dijamin aman.
  • Transparansi yang jelas karena semua perusahaan Reksa Dana wajib melaporkan informasi yang sama dan sejelas-jelasnya pada semua investor.